Senin, 17 Oktober 2016

Tugas 3 Agama Islam

TUGAS 3 PAI

Langsung ke Jawaban ya karena soal dari dosen tidak bisa dicopy paste, oh iya jawaban dari tugas-tugas ini bukan untuk di copy paste ya, tapi untuk jadi bahan pembelajaran, karena belum tentu semua jawaban yang ada ini sudah 100% benar :)

1. Agama merupakan system kepercayaan yang meliputi tata cara peribadatan hubungan manusia dengan sang mutlak, hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan manusia dengan alam lainnya yang sesuai dengan kepercayaan tersebut.
Agama menurut Abdullah Al-Maqdoosi diklasifikasikan ke dalam 3 kategori, yaitu :
1.    Wahyu dan non-Wahyu : adl agama yang menghendaki iman kepada Tuhan, kepada Rasul-Rasul-Nya dan kepada kitab-kitab-Nya serta pesannya untuk disampaikan kepada umat manusia, agama non-Wahyu sebaliknya tidak memandang esensial penyerahan manusia kepada tata cara aturan ilahi.
2.    Misionaris dan Non-Misionaris : adl agama yg mengharuskan peganutnya mengajarkan kepda seluruh manusia, sedangkan Non-Misionaris tidak memuat tuntutan tersebut.
3.   Rasial dan Universal : adl agama ditinjau letak geografis agama di dunia.

Islam adalah agama dalam kategori : wahyu, misionaris, semitik
Kristen adalah agama dalam kategori : wahyu, Non-Misionaris ( menurut Al-Madqoosi ) / Mosionaris ( seiring perkembangan), semitik
Hindu adalah agama dalam kategori : Non-wahyu, Non-Misionaris, Arya
Budha adalah agama dalam kategori : Non-wahyu, Non-Misionaris ( menurut Al-Madqoosi ) / Mosionaris ( seiring perkembangan), Arya
Khong Hu cu adalah agama dalam Kategori : Non-Wahyu, Non-Misionaris, Mongolia
Kaharingan/ Sunda Wiwitan dan Kejawen termasuk agama dalam ketegori : Rasial Dan Universal.


2. a. Ahklak dalam islam terbagi menjadi 2 macam yaitu akhlak Mahmudah / Mulia dan akhlak Mazmumah / Tercela.
Dari cerita tersebut, Ahmad termasuk ke dalam kategori akhlak Mazmumah / Tercela.
b. Beberapa masalah yang dihadapi Ahmad seperti masalah terhadap
- dirinya sendiri ( egois/sombong )
- terhadap kedua orang tuanya ( tidak mau mendengarkan pendapat, bahkan memaki)
- terhadap masyarakat sekitar ( enggan bersosialisasi dan ikut kegiatan sekitar )
- bahkan terhadap Allah SWT ( ketika ia percaya bahwa dgn hafal Al-Quran dapat mendatangkan rezeki, ia tidak melakukannya semata karena ketaqwaannya pada Allah )
Seharusnya Akhmad dapat bersikap lebih baik, dengan tidak terlalu menyombongkan kelebihan yang ia punya, tidak egois, mau mendengarkan pendapat orangtua nya untuk bersosialisasi dengan warga sekitar, dan sudah semestinya ia menyadari bahwa Allah SWT memberinya karunia sebagai seorang hafidz Al-Qur’an bukan untuk menjadikannya orang yang tinggi hati, tetapi untuk menjadikannya seorang yg bersyukur atas nikmat tersebut.

3.  YA, karena apresiasi Al-Quran terhadap seni sedemikian besar. Islam mendukung kesenian selama penampilannya lahir dan mendukung fitrah manusia yang suci.
Kesenian tidak tampak dengan jelas pada masa nabi, menurut Sayid Quthb adalah karena seniman, baru berhasil dalam karyanya jika ia dapat berinteraksi dengan gagasan, menghayatinya sempurna sehingga menyatu dengan jiwanya, kemudian mencetuskan dalam bentuk karya seni, sedangkan pada mas anabi dan sahabat, proses penghayatan nilai-nilai islami baru dimulai, bahkan sebagian dari mereka sedang dalam tahap upaya gagasan-gagasan jahiliyah yang telah meresap dalam benak dan jiwa masyarakat sehingga kehati-hatian amat diperlukan pada masa itu.

4. Untuk meningkatkan etos kerja seorang muslim terlebih dahulu harus memahami tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai Khalifah Allah SWT dimuka bumi dan juga sebagai hamba yang berkewajiban beribadah kepada Allah SWT. Beberapa petunjuk al-qur’an agara dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim antara lain :
a.       Mengatur waktu dengan sebaik-baiknya
b.      Bekerja harus sesuai bidangnya, dan ini harus deberi catatan bahwa etos kerja yang tinggi tidak membuat seorang muslim lupa akan Allah SWT.

5. Dalam faktanya manusia memiliki banyak perbedaan dari individu satu dan individu yang lainnya yang dapat menyebabkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat. Dari kenyataan tersebut perlu sebuah cara untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan sebuah bangsa. Agama adalah pendekatan terbaik untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan tersebut. Secara normative agama islam lebih khususnya Al-Qur’an banyak memberi tuntunan dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Beberapa prinsip yang diajarkan Al-Qur’an untuk tujuan tersebut antara lain :
a.       Prinsip Persatuan dan persaudaraan
b.      Prinsip Persamaan
c.       Prinsip Kebebasan
d.      Prinsip Tolong-Menolong
e.      Prinsip Perdamaian
f.        Prinsip Musyawarah

0 komentar:

Posting Komentar